Minuman Herbal UGM Penurun Kadar Kolesterol

Minuman Herbal UGM Penurun Kadar Kolesterol - Penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke merupakan efek dari tingginya kadar kolesterol dalam darah. Namun, dalam jumlah tertentu, kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk mengangkut lemak dan pembentukan hormon.



Menyadari bahaya tersebut, Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Zullies Ikawati pun mencoba mencarikan jalan keluar. Bersama timnya, Zullies menemukan formula baru untuk mengurangi kolesterol dengan menggunakan bahan alami berupa kombinasi hasil daun sambung nyawa dengan temulawak.



Dia menyebut, temulawak terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol. Sementara itu, daun sambung nyawa bisa meningkatkan High-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan Low-density lipoprotein (LDL). 



"Kami coba sinergiskan keduanya," kata Zullies, seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (12/3/2014).



Sambung Nyawa dipilih sebagai bahan baku formulasi selain karena kandungan flavonoid yang efektif menurunkan kolesterol. Selain itu, tanaman bernama latin Gynura procumbens tersebut juga memilki kemampuan mudah tumbuh di berbagai daerah. Saat ini masyarakat hanya menggunakan Sambung Nyawa untuk dijadikan lalapan. 



"Artinya masyarakat sudah familiar dengan tanaman ini," paparnya.



Zullies mengaku telah melakukan uji pre-klinis terhadap inovasi tersebut dengan menggunakan tikus yang diberi pakan lemak tinggi. Dari hasil pengujian tersebut, terbukti temulawak dan Sambung Nyawa dapat menurunkan kadar kolesterol.



"Ternyata hasilnya positif, bisa menurunkan kadar kolesterol dan kolesterol total. Kemudian meningkatkan HDL dan menurunkan LDL, juga menurunkan trigliserida," urai Zullies.



Tidak hanya itu, proses penelitian yang melibatkan empat dosen lain dari Fakultas Farmasi itu juga sudah melewati proses tahap skala laboratorium menuju tahap komersial. Namun, formula temuannya masih harus melewati beberapa tahap lagi untuk dapat dipasarkan ke masyarakat, yakni uji stabilitas dan mikrobiologis.



Nantinya, produk herbal tersebut akan diproduksi dalam bentuk sirup kemasan sachet sehingga lebih praktis untuk dibawa ke mana-mana. Zullies menambahkan, ramuan itu berupa produk herbal berkategori jamu, sehingga lebih bersifat pemeliharaan.



"Formula herbal ini lebih pada pemeliharaan. Kami hanya memakai ekstrak dua bahan tersebut, selebihnya komposisi lain berupa pewarna dan perasa," ungkapnya.



Rencananya, setelah melalui berbagai proses dan perizinan, produk herbal ini akan siap dipasarkan sekitar awal 2015. "Harapan kami, produk ini sudah bisa diterima masyarakat dan dapat menjadi alternatif pilihan obat alami," ujar Zullies.

Posting Komentar

0 Komentar